Friday, April 25, 2025
HomeUncategorizedKarma Dalam Ajaran Buddha, Dua Babak Hukum Karma

Karma Dalam Ajaran Buddha, Dua Babak Hukum Karma

Hukum karma dalam ajaran Buddha merupakan petunjuk penting dalam agama. Dalam ajaran Buddha, karma merupakan hukum kosmis tentang sebab dan akibat.

Karma Dalam Ajaran Buddha, Dua Babak Hukum Karma

Hukum karma dalam ajaran Buddha merupakan petunjuk penting dalam agama. Petunjuk ini begitu luas dan berbelit-belit yang membutuhkan penguraian terperinci untuk memahaminya. Secara umum, karma berfaedah perbuatan.

Dalam ajaran Buddha, karma merupakan hukum kosmis tentang sebab dan akibat yang juga adalah babak moral lebih ke arah impersonal. Menurut hukumnya, untuk hidup maupun tidak akan muncul oleh sesuatu.

Maksudnya adalah, tidak benar jika sesuatu dapat muncul dari sebuah ketiadaan atau kekosongan. Pernyataan seperti ini berhubungan dengan penjelasan teori relativitas tentang lahirnya alam semesta.

Petunjuk menjabarkan keyakinan berdasarkan kebenaran Tuhan Yang Maha Esa sebagai Yang Suci, Mulia, Impersonal dan Agung. Sedangkan dalam Dhamma, dijelaskan dengan hukum universal karena dampak relativitas impersonal.

Hukum Dalam Babak Kosmis

Hukum karma dalam ajaran Buddha dapat dilihat dari dua babak yaitu salah satunya babak kosmis. Hukum dalam babak kosmis melingkupi alam fisik dan psikis.

Itu berarti, makhluk hidup adalah fenomena materi. Adanya manusia dan hewan merupakan fenomena relatif. Ini dikarenakan dapat merasakan perubahan kemunculan dan hilang, segala sesuatu di alam.

Begitu juga dengan alam, merasakan babak perubahan muncul lalu hilang. Sama halnya seperti alam semesta dengan banyak galaksi di sana, serta tata surya tidak terhitung jumlahnya, turut mengalami babak tersebut.

Yang perlu diperhatikan adalah, walaupun babak kosmis demikian, namun itu hanya berupa implikasi dari sebagai hukum sebab dan dampak. Yang selanjutnya paling penting dalam hukum karma adalah babak moral.

Hukum Dalam Babak Moral

Di babak moral, hukum karma dalam ajaran Buddha memegang peranan sebagai petunjuk etika Buddhis. Petunjuk ini tercermin dengan sangat jelas di dalam semua petunjuk yang telah Buddha sampaikan selama hidupnya.

Babak moral lebih menitik beratkan pada perbuatan manusia melalui tindakan jasmani, pikiran dan ucapan. Perbuatan tersebut digolongkan sebagai karma bila dilakukan dengan niat atau keinginan yang benar.

Tindakan tanpa niat sama saja bukan karma. Perbuatan tersebut tidak menghasilkan dampak moral untuk pelakunya. Karma dalam babak moral mengandung nilai etika berpegangan pada kebenaran dan keburukan.

Prinsip landasan hukum karma berupa siapa saja yang menanam, maka dia akan memetik hasilnya. Apakah hasil tersebut baik atau tidak, tergantung apa yang sudah ditanam.

Jika telah memainkan karma buruk, pasti akan menderita karena menerima hasil yang buruk pula. Tidak mungkin terhindar dari hasil tidak menyenangkan yang terlahir dari karma dalam ajaran Buddha.

 

 

 

 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments