Friday, April 25, 2025
HomeUncategorizedKualitas Guru Agama Buddha, Profesi Pendidikan di Indonesia

Kualitas Guru Agama Buddha, Profesi Pendidikan di Indonesia

Kualitas Guru Agama Buddha, Profesi Pendidikan di Indonesia

Guru agama Buddha merupakan salah satu faktor penentu utama dalam kualitas pembelajaran Pendidikan Agama Buddha. Hal ini disebabkan pendidik merupakan sosok yang akan mengelola pembelajaran di ruang kelas.

 

Demi mencapai tujuan pembelajaran, kompetensi pendidik haruslah dikedepankan. Diharapkan pendidikan agama ini bisa menyiapkan peserta didik berkualitas. Mampu hidup dengan benar di tengah perkembangan jaman.

 

Masyarakat memberikan kepercayaan menyerahkan anak mereka pada sekolah. Ini dengan harapan agar anak dapat memiliki karakter bernilai luhur ajaran Buddha serta tidak terkena dampak negatif perkembangan dunia.

 

Seorang guru agama Buddha, perannya bukan lagi sebagai sekadar sumber materi belajar. Melainkan menjadi fasilitas siswa untuk memperdalam berbagai ilmu pengetahuan. Juga berperan sebagai motivator serta inspirator anak didik.

 

Pengertian Profesi Guru Agama

Guru agama Buddha merupakan salah satu profesi di Indonesia. Untuk menjadi

pendidik (PAB) diperlukan mengambil pendidikan keagamaan di perguruan tinggi sampai lulus menjadi sarjana sekaligus guru pendidikan agama.

 

Seorang pendidik memiliki prinsip sebagai profesi. Prinsip-prinsip tersebut dituangkan pada UU Nomor 14 tahun 2005, yaitu:

  1. Mempunyai minat, bakat, idealisme dan panggilan jiwa.
  2. Mempunyai komitmen meningkatkan mutu pendidikan, akhlak mulia, ketakwaan dan keimanan.
  3. Mempunyai kualifikasi akademik serta latas belakang pendidikan yang sesuai.
  4. Mempunyai kompetensi sesuai dengan bidang tugas.
  5. Mempunyai tanggung jawab melaksanakan tugas.
  6. Mendapatkan penghasilkan sesuai prestasi kerja.
  7. Mempunyai kesempatan mengembangkan keprofesionalan.
  8. Adanya jaminan perlindungan hukum.
  9. Adanya organisasi profesi untuk mengatur hal-hal berkaitan dengan tugas guru.

 

Jika mengacu pada kehidupan Buddha Gotama, merupakan figur guru yang sangat ideal. Gotama berdedikasi dalam menebar Dhamma indah di awal, di pertengahan, dan indah pada akhirnya.

 

Gotama selama 45 tahun membabarkan Dhamma. Pada banyak makhluk hidup di antaranya manusia, dewa, ataupun brahma. Keberhasilan beliau dapat dilihat dari keberhasilan siswanya mencapai kesucian Arahat.

 

Standar Kompetensi Pendidik

Seorang pendidik memiliki tugas utama berupa mengajar, mendidik, mengarahkan, membimbing, melatih, mengevaluasi dan menilai. Permendiknas Nomor 16 tahun 2007 ada empat kompetensi yang wajib dipahami dan dihayati, yaitu:

  1. Kompetensi pedagogik
  2. Kompetensi sosial
  3. Kompetensi kepribadian,
  4. kompetensi professional

 

Standar kompetensi bertujuan untuk jaminan dikuasainya tugas utama pengajaran sehingga dapat dilaksanakan secara professional. Guru agama Buddha juga nantinya mampu dibina, melayani pihak berkepentingan sesuai bidangnya.

 

Berdasarkan Buddhisme, seorang pendidik wajib memberikan intruksi jelas pada siswa. Serta juga harus mau mengulang materi agar siswa memahami, melatih keterampilan berguna untuk siswa-siswi, memberikan rasa keamanan.

 

Berlandaskan akan tugas tersebut, pendidik bukan hanya terikat pembelajaran namun juga di luar pembelajaran. Agama pun turut serta memberikan penjelasan penting agar meningkatkan kompetensi diri terhindar dari tercela.

 

Tidak akan tercela bila guru menguasi materi, mempunyai moralitas yang kemudian mengajarkannya pada siswa. Melalui kriteria di atas, ilmu dan moralitas adalah dua hal penting untuk dimiliki guru agama Buddha.

 

 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments